Beberapa minggu lalu PT Liga Indonesia Baru (LIB) merilis okupansi (jumlah penonton yang datang ke stadion) dalam setiap pertandingan kandang selama putaran pertama Liga 1 Indonesia. Hasilnya, dari 6 tim teratas, Arema FC hanya menempati urutan ke 5. Tim kebanggan Aremania (suporter Arema) ini kalah dari Persija Jakarta, Persib Bandung, Persela Lamongan, dan PSM Makassar.
Dalam laporan tersebut Arema mengumpulkan 81.714 penonton untuk delapan laga kandang yang mereka mainkan. Jumlah itu belum termasuk pertandingan terakhir melawan Pusamania Borneo FC (PBFC) yang ditonton oleh 5.375 orang. Dengan begitu selama putaran pertama Gojek Traveloka Liga 1 Indonesia, perjuangan Adam Alis cs telah disaksikan oleh 87.089 penonton. Jika dirata-ratakan kandang Singo Edan (julukan Arema) hanya terisi 9.677 orang. Yap, hanya 9 ribu 6 ratusan orang. Jumlah itu tidak sampai separuh kapasitas Stadion Kanjuruhan ataupun Gajayana.
Selama putaran pertama Arema memang tidak selalu menggunakan Kanjuruhan sebagai markas mereka. Dari sembilan laga kandang, tiga pertandingan digelar di Stadion Gajayana yang terletak di pusat Kota Malang. Meski begitu, nasib pertandingan yang digelar di Gajayana juga tidak berbeda jauh dari kanjuruhan. Keduanya tidak pernah setengah penuh.
BACA JUGA>
Pantai Tanjung Aan di Lombok
Di Kanjuruhan, klub yang lahir pada 11 Agustus 1987 ini hanya mencatat 66.142 penonton untuk enam laga. Itu berarti tribun stadion yang terletak di Kepanjen, Kabupaten Malang itu terisi 11.000-an orang di setiap laganya.
Laga menghadapi Madura United menjadi yang terbanyak mengundang penonton. Pertandingan kandang ketiga Singo Edan musim ini ditonton 14.240 orang. Sedangkan laga tersepi adalah saat Dendi Santoso cs menjamu Pusamania Borneo FC (PBFC). Pertandingan terakhir di paruh pertama Liga 1 itu hanya disaksikan oleh 5.375 orang. Jumlah itu sangat kontras, mengingat kapasitas Kanjuruhan yang mencapai 40.000 orang.
Lantas bagaimana dengan pertandingan yang digelar di Gajayana? Manajemen Arema memindahkan tiga laga kandang ke Gajayana selama bulan Ramadan. Alasannya karena laga pada bulan puasa digelar pukul 9 malam dan lokasi Gajayana yang di pusat kota akan lebih mudah dijangkau oleh Aremania. Dengan begitu kandang Singo Edan akan tetap ramai.
Tapi, target itu tidak terwujud. Karena kenyataannya Gajayana tidak pernah penuh. Dari tiga laga yang digelar rata-rata hanya disaksikan oleh 6.900-an orang. Pertandingan terbanyak diperoleh saat Arema menjamu Bali United. Saat itu tribun Gajayana disesaki oleh 11.430 orang. Sedangkan dua pertandingan sisanya, hanya berada di angka 4.000-an.
Okupansi kandang Arema FC pada putara 1 Liga 1 2017. ©www.paulpolos.blogspot.com
Okupansi yang hanya mencapai 30 persen sebenarnya tidak begitu mengejutkan. Pasalnya pencapaian Arema di ajang Indonesia Soccer Championship A musim lalu pun ada di angka tersebut. Meski begitu, manajemen bisa lebih tenang sedikit lantaran musim ini baru separuh jalan. Arema masih menyisakan dua laga tandang berlabel big match, yakni melawan Persib Bandung dan Persija Jakarta. Dua partai tersebut besar kemungkinan akan disesaki Aremania.
Laga menjamu Persib Bandung akan terasa istimewa karena terjadi sehari usai HUT ke-30 Arema pada 11 Agustus lalu. Euforia ulang tahun disinyalir mampuh mengundang banyak Aremania untuk hadir langsung di tribun stadion. Hal itu juga yang membuat manajemen Arema mencetak tiket dengan jumlah yang cukup banyak: 44.700 lembar.
“Pertandingan Arema FC melawan Persib Bandung tak terpengaruh posisi kedua tim di klasemen, tetap akan dibanjiri penonton dan masuk kategori big match. Tiket kami siapkan maksimal 44.700 lembar di tiga kelas ekonomi, VIP, dan VVIP,” jelas Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris seperti dikutip Topskor.Id
Duel dua biru itu bisa menjadi barometer antusiasme Aremania musim ini. Jika dengan label big matchditambah euforia pesta tidak sanggup membuat penuh tribun, maka manajemen harus melakukan evaluasi besar. Karena Arema dikenal sebagai klub dengan suporter terbanyak di Indonesia. Bahkan tak sedikit pemain berlabel bintang bermain untuk Arema karena dukung suporter yang masif.