
George Toisutta baru saja mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum (ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Pendeklarasian tersebut dilakukan di Mabes TNI AD, Jakarta. George yang menyatakan dukungannya terhadap kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) nantinya akan bersaing dengan Nurdin Halid yang kontra dengan LPI untuk merebut kursi ketum.
Besar kemungkinan jika George Toisutta terpilih sebagai ketum, maka LPI yang selama ini dibenci oleh PSSI dan dianggap ilegal akan menjadi liga yang legal atau dengan kata lain diakui oleh PSSI. Namun, di sinilah akar masalah itu timbul. Mengapa?
Seperti yang telah kita ketahui selama ini, bahwa Indonesia melalui PSSI sudah memiliki kompetisi kasta tertinggi yaitu ISL (Indonesia Super League) yang secara perlahan menuju ke arah profesionalisme. Dimana setiap juaranya akan mempunyai kesempatan untuk ikut Liga Champion Asia (LCA) dan yang terdegradasi akan turun ke Divisi Utama. Jika LPI masuk itu berarti akan merubah urutan liga yang ada di Indonesia.
LPI yang mengusung profesionalisme dimana pembiayaan klub peserta tidak menggunakan APBD, tidak mungkin mau di taruh di bawah ISL yang sebagian besar klub pesertanya masih menggunaka APBD untuk kompestisi. Tapi juga akan jadi repot jika LPI ditaru di atas ISL.
Pertanyaan yang sama juga muncul bila LPI ditaruh di bawah ISL. Jadi, jika LPI dilegalkan, mana yang kasta tertinggi?...