Koor kekecewaan La Mania (suporter Persela Lamongan) kepada pelatih Stefan Hansson, berbuah pemecatan. Pelatih berusia 58 tahun itu dipecat manajemen Persela sehari usai kalah melawan Persipura Jayapura pada pekan ke-4 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Ia diberhentikan lantaran tak bisa membawa poin untuk Laskar Joko Tingkir. Dari 4 laga yang dijalani, Persela selalu kalah dari lawannya, baik tandang maupun kandang.
Pemecatan tersebut menambah daftar pelatih klub TSC 2016 yang gagal di tengah jalan. Sebelum Hansson, Luciano Leandro lebih dulu dipecat dari kursi pelatih PSM Makassar. Ia dipecat karena tak mampuh meraih hasil maksimal bersama PSM.
Kondisi itu membuat Persela menjalankan pekan kelimanya di TSC 2016 tanpa pelatih kepala. Mengisi kekosongan di kursi pelatih, manajemen menunjuk asisten pelatih Didik Ludiyanto sebagai pelatih carataker Laskar Joko Tingkir. Sayang di bawah arahannya, Persela tetap tak mampuh keluar dari keterpurukan. Choirul Huda cs mengalami kekalahan telak 0-4 saat tandang ke Stadion Haji Agus Salim, kandang Semen Padang, Sabtu (28 Mei 2016).
Persela bukan satu-satunya tim yang mengalami kekalahan. Tercatat ada 4 tim tandang lainnya yang mengalami kekalahan: Gresik United yang dibenamkan tuan rumah Arema 3-1; Perseru yang kalah dalam Derby Papua menghadapi Persipura 1-0; Persija yang harus menyerah 0-1 dari Barito Putera; dan terakhir Bali United (BU) yang menutup pekan dengan kekalahan 1-3 dari tuan rumah Persiba Balikpapan.
Kekalahan Bali United di Stadion Persiba pada Senin (30 Mei 2016), membuat sang tuan rumah meraih kemenangan perdananya. Bukan hanya itu, kemenangan tersebut juga menjadikan pemain kawakan yang juga leganda Timnas Indonesia Bima Sakti mencetak gol perdananya di TSC 2016. Ia yang kini merangkap sebagai asisten pelatih tim Beruang Madu (julukan Persiba) masuk menggantikan Heri Susanto pada menit ke-59, berhasil membobol gawang Serdadu Tridatu pada menit ke-70. Selain pemain berusia 40 tahun itu, 2 gol Persiba dicetak oleh Heri Susanto pada menit ke-5 dan penalti Shohei Matsunaga pada menit ke-53. Sedangkan gol balasan BU dilesakan oleh Nemanja Vidakovic pada menit ke-75.
Kebahagiaan juga menghinggapi skuad Singo Edan (julukan Arema). Anak asuh Milomir Seslija itu akhirnya kembali ke puncak kelasemen sementara TSC 2016. Hasil ini diraih berkat kemenangan 3-1 dari GU. Tiga gol Arema dicetak Raphael Maitimo (’24), Hamka Hamzah (’38) dan Gustavo Giron (’67). Di sisi lawan, satu gol dicetak oleh Ghozali Muharram Siregar pada menit ke-82.
Kemenangan tersebut bukanlah satu-satunya yang membawa Arema kembali ke singgasana. Karena hasil dari pertandingan lain juga turut mempengaruhi. Pertandingan yang dimaksud adalah pertemuan dua tim pesaing Singo Edan di papan atas klasemen TSC 2016: Sriwijaya FC (SFC) - Mitra Kukar. Dalam laga yang digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang pada Minggu (29 Mei 2016) itu, kedua tim hanya mampuh bermain imbang tanpa gol. Hasil tersebut membuat keduanya hanya mengantongi 9 poin selesih 1 poin dari yang diraih Singo Edan.
Posisi Hamka Hamzah dkk. Semakin tenang di puncak setelah Persija dibungkam Barito Putera 0-1. Maklum saja bila Macan Kemayoran (julukan Persija) meraih kemenangan di kandang Barito pada Minggu (29 Mei 2016) itu, maka bisa dipastikan posisi Arema akan digeser oleh tim kebanggaan Jakmania tersebut. Karena jika menang, tim asuhan Paulo Camargo itu akan mengantongi 11 poin lebih unggu dari Arema yang hanya memiliki 10 poin. Beruntung hal tersebut tidak terjadi.
Di pertandingan lainnya tak banyak hasil yang mengejutkan. Pusamania Borneo FC (PBFC) berbagi angka 1-1 saat menjamu Bhayangkara Surabaya United pada Jumat (27 Mei 2016). Hasil sama juga diraih PS TNI dan tamunya, PSM Makassar yang mengakhiri laga pada hari minggu tersebut dengan skor sama 1. Hal menarik justru terjadi di pertandingan hari Sabtu (28 Mei 2016), antara Persib Bandung melawan Madura United.
Pada laga yang berakhir tanpa gol tersebut, Bobotoh menyoraki pelatih Maung Bandung (julukan Persib), Dejan Antonic. Suporter setia Persib tersebut menuntut Dejan mundur dari jabatannya sebagai pelatih karena tak bisa membawa Persib ke barisan atas kalsemen TSC 2016. Sorakan “Dejan turun” pun menggema di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Bandung tersebut. Selain di stadion tuntutan mundurnya Dejan juga memenuhi dunia maya. Tagar #DejanOut menjadi tranding topic usai laga itu.
Kondisi itu tentu mengingatkan kita akan nasib Stefen Hansson di Persela yang berakhir pada pemecatan. Kita tunggu saja apakah Dejan akan menemani Hansson dan Luciano Leandro dalam daftar pelatih klub TSC 2016 yang gagal di tengah jalan? Jadi bagaimana manajemen Persib? Jawabannya tentu ada di pekan selanjutnya.