Copyright © Paul Polos |
Semua bermula dari 2 seteruh, Ucup dan Umam. Mereka adalah temen gua sewaktu STM. Ucup cinta mati ama Persija sedangkan Umam penggemar setia Persitara. Kita tahu pendukung 2 klub tersebut gak pernah akur setiap bertemu, Begitupun yang terjadi dengan 2 temen gua tersebut. Mereka selalu saling ejek setiap kelas gak ada guru, meskipun itu hanya sebatas ucapan namun hal itu cukup membuat gua terganggu dan mulai bertanya-tanya "apa sih yang mereka ributkan?".
Suatu hari gua bertanya ama mereka "ada gak klub yang bertemen ama Persija tapi juga bertemen ama Persib (umam selalu bawa tim ini kalo udah di singgung prestasi klub, alasannya persitara & persibkan temenan jadi gak papa)?". Mereka gak jawab pertanyaan tersebut, tapi temen gua lainnya yang juga pendukung Persija (Aji) dengan pelan jawab, "ada Arema". gua gak begitu mikirin jawaban dari Aji tersebut, karena memang gua nanya pun hanya iseng.
Sebuah topik baru muncul di kelas gua. Temen-temen gua sibuk cerita tentang VCD yang menceritakan perjuangan cinta 2 suporter beda Jersey. Yap, Film "Romeo Juliet (The Jak-Viking), Ditengah obrolan Ucup mengulang dialog dalam film tersebut yaitu, "Ini Malang, Arema. Kalo mau tawuran di kampung lo sono." kira-kira seperti itu. Gua yang penasaran dengan film tersebut akhirnya meminjemnya yang memang pada saat itu di bawa ama ucup untuk dipulangkan ke pemiliknya.
Dari film tersebut gua tertarik dengan adegan yang ada di Malang. tapi yang membuat gua kagum adalah adegan yang dialognya diucap sama si Ucup. Gua berpikir ternyata ada toh suporter yang cinta ama kotanya, gak mau bikin rusuh di kotanya. Maklum, di Jakarta gua sering ngeliat suporter yang saling tawuran baik yg sejersey ataupun berlainan jersey. mereka gak segan untuk hancurkan fasilitas umum jika kejadian tersebut berlangsung di jalan raya dan bila hal itu terjadi di stadion mereka pun gak segan untuk hancurkan stadion.
Setelah menonton film tersebut gua pun mulai mencaritahu tentang Arema dan Aremania. Tak di sengaja saat gw pulang sekolah ternyata satpam di STM gw menyetel pertandingan ISL antara Arema (gw lupa lawannya yang pasti Arema sudah ditukangi oleh Robert). gua yang penasaran ama Arema mencoba serius memperhatikan pertandingan tersebut, meski tidak sampai habis. Permainan cantik yang diperagakan oleh Arema membuat gua tambah semangat untuk mencari tahu semua tentang Arema.
Suatu malam, selang beberapa hari dari gua nonton pertandingan Arema di TV satpam, gua maen ke warnet. Di sana dengan bantuan om Google gua mencari tahu tentang Arema. Bukan sejarah tim yang pertama gua ketahui melainkan tentang suporternya, Aremania. disaat itu juga gua kenal Ongisnade.net dan wearemania.net media online yang fokus memberitakan Arema dan Aremania-nya. di facebook gw bergabung dengan grup aremania.com yang gua tau juga lewat searching.
Ada yang unik saat gw gabung ke fb Aremania.com. Gua yang pada saat itu gak punya kenalan Aremania secara iseng meng-add beberapa Aremania yang menulis di dinding aremania.com. Keesok harinya kakak gua sms
Kaka gw: "lo kenal sama rizky?"
Gua: "rizky mana?".
Kaka: "Rizky, di Fb wa liat lo bertemen"
Gua: "ou...itu gw gak sengaja ng-add. dia Aremania kan?"
Kaka: "Iya, ntar kapan2 kalo lo ke sini (Malang) gw kenalin ama dia."
Hahahahaha.... gua ngakak gila!!! kok bisa kebetulan gini?? dan gua baru sadar saat itu bahwa kakak gua kuliah di Malang, tempat lahirnya AREMA dan basis terbesar Aremania.
Hari demi hari gua laluin setiap ada pertandingan Arema di TV gua selalu sempetin buat nonton dan bila itu gak di siarin atau hanya ada live streaming gua pun nyempetin ke warnet untuk streaming. seringnya gua bikin status tentang Arema, membuat kaka gau tau kalo gua suka Arema. dia pun ngasih gua kaos polo Arema yang jadi kaos Arema pertama gua dan sebuah boneka singa kecil (yang ini udah ilang).
30 Mei 2010, Senayan Jadi Saksi
Gak terasa ISL 2009-2010 udah memasuki partai terakhir. Arema yang mengukuhkan gelar saat melawan PSPS Pekan Baru akan berpesta di Senayan, 30 Mei 2010.
Saat-saat bersejarah bagi para Aremania karena untuk pertama kalinya tim berjuluk "Singo Edan" tersebut juara ISL. Tak hanya untuk Aremania, tanggal 30 Mei juga bersejarah buat gua. Karena pada tanggal itulah untuk kali pertamanya gua nonton Pertandingan bola secara langsung.
Beberapa stasiun televisi memberitakan bahwa beberapa Aremania telah sampai di Senayan. gua yang takut kehabisan tiket dateng pada hari sabtu, padahal pertandingannya digelar minggu. Gua pikir pada hari itu tiket udah di jual atau minimal udah bisa di boking,ternyata belom.
Keesokan harinya gua berangkat ke senayan kalo kemaren gw bareng ama temen gua, sekarang gua berangkat sendiri. rada lupa juga jalannya bahkan berkali-kali gua harus muter arah karena salah belok. maklum ini kali pertama gua ke senayan.
Gila!!! rame banget nih tempat,mana gua kaga tau lagi loket tiketnya dimana?, itulah kalimat yang gua ucapin saat sampe di Senayan. gua emang kaga tau loket tiketnya ada dimana dan hal itu membuat gua harus rela membeli tiket di calo yang harganya naek jadi 50rb dari tiket seharga 30rb. Ah sudahlah, yang penting bisa nonton Arema, ujar gua dalem hati.
duduk di tribun yang sebelah kanan-kiri-depan-belakang adalah orang Malang adalah hal yang sepertinya akan terus terjadi setiap gua nonton Arema di senayan. setiap kali mereka ngomong dengan temennya gua cuma bisa senyum2 doang, maklum gua gak bisa bahasa jawa apalagi malangan. Kalau pun tau itu cuma sedikit.
Dibawah komando Yuli "sumpil" gua berjoged dan bernyanyi memberi dukungan buat Arema. yah, sebuah pengalaman yang luar biasa buat gua. Susah payah gua sampe senayan dan mahalnya harga tiket calo semua terbayar lunas dengan apa yang gua rasakan di dalam stadion. Skor 5-1 untuk kemenangan Arema menambah manis-nya hari itu. gua berkata dalam hati "Ini pertama dan bukan yang terakhir".
-----------------------------------------------------------------------------------
Sepenggal janji terucap, sebuah cinta tercipta, satu kebanggaan terlahir.
Janji dari seorang anak polos asal Jakarta yang mencintai sebuah klub bola asal kota Malang.
Kota yang bukan tempat lahirnya namun mampuh lahirkan kebanggaan.
Semoga tak pernah ada alasan untuk khianati janji ini.
AREMA, Hari ini-esok-dan seterusnya.....